Lho kok pake Supermoto ?
pertanyaan yang amat wajar ketika melihat
EJC meninggalkan Ninja 250R dan beralih ke KTM 690 sebagai motor
utamanya. Tetapi hal ini sebenarnya tidak mengherankan mengingat kelas
utama ajang Superbike adalah “Supersport 600″ dan Superbike. Menggunakan
motor naked bersifat supermoto jelas membingungkan tetapi sebenarnya
tidak. Soalnya KTM690 cukup sulit dikendarai karena membutuhkan rear
wheel steering ala supermoto. Terlebih motor Tor-q seperti KTM
menggambarkan kondisi motor Superbike yang “liar” ataupun motor
Supersport yang amat hoby ngeslide
Faktor utama yang krusial adalah bobot motor yang begitu ringan (140kg) hanya terpaut sedikit dibandingkan varian ninja 250 r namun menawarkan torsi dan tenaga motor yang jauh berbeda.
Harga Murah – Mesin Sama – Karakter Mirip – Monggo dibawa pulang
yang jelas motor ini hanya dihargai oleh
KTM 10.000 Eurp alias kurang dari 140 jeti. Termasuk biaya transportasi
dan ban di setiap even. Amat terjangkau bagi peserta EJC yang berusia
minimal 14-19 tahun maksimal. Mesinya sama, berbasis KTM 690 dengan
performance pack yang sama. Karakter motor mirip dengan kelas
Supersport-Superbike. Selesai 1 musim monggo dibawa pulang oleh peserta.
Artinya even ini relatif “gratis” bagi mereka yang beniat mengikutinya.
hal krusial adalah mengembangkan pembalap yang mampu membaca karakter motor sekaligus melakukan settng motor. Sisanya biaya ditekan serendah mungkin sehingga pesertanya membeludak. Gak heran pembalap sonoh pada jago jago